"...karena kami adalah anak-anak Petualang...." demikian kutipan lagu ungkapan kegembiraan dari anak anak jemaat Teladan pada waktu mengikuti Pestari 2008 sekotamadya Medan di Sibolangit. Kegembiraan anak anak semakin naik karena Regu putri berhasil masuk 10 besar.
Great... Selamat ya...
Minggu, 01 Juni 2008
PESTARI 2008, Sibolangit May 2008
Sabtu, 01 Maret 2008
Pelayanan Disciples Accapella tgl 23 Feb 2008
Pelayanan Kebaktian Sabat yang dibawakan oleh Disciples Accapella di Jemaat Teladan Medan menambah pertumbuhan kerohanian Anggota Jemaat Teladan.
Sabtu, 09 Februari 2008
Sabtu, 02 Februari 2008
Gembala Hidup Kita
Sadar atau tidak, setiap orang mempunyai gembala dalam hidupnya.
"Gembala" dalam arti sesuatu yang menggerakkan, memotivasi,
mengarahkan, dan memengaruhi pola pikir, prioritas, perilaku, dan
keputusan-keputusan dalam hidup seseorang. Gembala itu bisa berwujud
uang, jabatan, popularitas, tokoh yang dikagumi, bisa juga akar pahit
atau pengalaman traumatis di masa lalu.
Sesungguhnya, hal-hal tersebut bukanlah gembala yang baik. Sebaliknya
malah akan menjerumuskan dan mencelakakan; baik diri sendiri maupun
orang lain. Tidak sedikit tragedi di dunia ini yang dipicu dan dipacu
orang-orang yang hidupnya dikendalikan oleh uang atau jabatan,
misalnya.
Gembala yang baik adalah Tuhan sendiri. Ini yang dialami dan dihayati
oleh Daud. Daud sungguh-sungguh merasakan Tuhan membimbing, menuntun,
dan memeliharanya. Ia memang tidak selalu bergelimang kesuksesan. Ia
pun kerap hidup dalam kesulitan; pernah dibenci setengah mati dan
dikejar-kejar oleh Saul (1Samuel 19), pernah dikudeta oleh Absalom,
anaknya, dan terlunta melarikan diri (2Samuel 15). Namun, Daud
merasakan betapa Tuhan tidak pernah jauh darinya. Pun dalam saat-saat
tergelap hidupnya, saat-saat kritis. Tuhan mencukupkan segala
kebutuhannya. Tuhan membimbingnya ke jalan yang benar. Tuhan
menyegarkan jiwanya. Ia sungguh merasakan jejak-jejak kasih dan
pemeliharaan Tuhan dalam setiap jengkal hidupnya.
Bagaimana dengan kita? Pertanyaan penting yang perlu kita renungkan
adalah; apakah Tuhan sudah menjadi gembala dalam hidup kita, sebagai
prioritas dan dasar dari segala tindakan kita? --MZ
Rabu, 23 Januari 2008
Mendorong Pertumbuhan
Paman saya, Lester, yang tinggal di Florida, merasa kecewa karena
pohon jeruk balinya tidak berbuah banyak. Lalu ia diberi tahu bahwa
ia perlu memukul batang pohon itu beberapa kali menggunakan sebuah
papan.
Rupanya, cara mendorong pertumbuhan yang tidak lazim ini ada benarnya
juga. Seorang pakar berkebun berkata, "Terkadang, hormon yang
mendorong munculnya bunga di pohon itu sepertinya terhambat, sehingga
tidak ada bunga yang muncul. Hati-hati, piculah pohon itu untuk
berbunga dengan cara mengejutkannya. Pukullah batang pohonnya ...
beberapa kali, sampai muncul memar kecil di kulit batangnya." Saran
ini ternyata dapat merangsang pertumbuhan.
Ketika berbagai-bagai masalah datang dalam kehidupan ini, kita
terkadang merasa seperti dipukul dari samping. Kita merasa putus asa
dan bertanya-tanya, Mengapa hal ini terjadi kepada saya?
Salah satu kemungkinannya adalah Allah sedang menggunakan sebuah
pengalaman menyakitkan untuk menarik perhatian kita. Dalam Mazmur
119:71, Daud menulis, "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya
aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu." Selain itu, Ibrani 12:11 berkata
bahwa ganjaran "menghasilkan buah kebenaran".
Apakah Allah sedang menggunakan penderitaan hidup untuk membujuk Anda
dengan penuh kasih agar Anda berubah? Musim kesulitan mungkin tidak
mudah, tetapi jika kita mengizinkan diri kita dilatih oleh kesulitan
itu, pertumbuhan yang baru akan terjadi pada saat kita semakin
menjadi seperti Putra-Nya (Filipi 3:10) --MZ